ini JALAN-JALAN · ini KATAKATA CERITA

Vihara Mendut, Sekelumit Kisah Bekas Sekolah Katolik

mendut 7
bunga teratai mekar di kompleks vihara.

Saat mencari foto liputan 2009, saya menemukan deretan foto perjalanan… salah satunya, kenangan saat singgah sejenak di area Vihara Mendut, kompleks Candi Mendut di Megalang, Jawa Tengah.

Seingat saya, kala itu awal November, perjalanan kembali ke Yogya dari Ngablak, menghadiri perkawinan ponakan Ita-Yudha. Ya, hanya singgah sebentar di vihara, untuk sekadar leren, dan beberapa menit meditasi.

BIARA BUDDHIS – VIHARA MENDUT 

Kompleks bangunan Buddhist Monastery terdiri dari beberapa bagian yang terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum. Jika beruntung, saat memasuki kompleks biara, pengunjung akan melihat deretan bunga teratai ungu tumbuh apik di atas kolam sisi kanan-kiri jalan masuk.

foto dokumentasi 2009.
foto dokumentasi 2009.

Tak jauh dari kolam itu, terdapat beberapa stupa dengan posisi berjajar. Laiknya biara, di tempat ini ada jam tertentu di mana para buddhis mendaraskan doa atau istilahnya -kalau tidak salah –chanting- yang dilakukan pada pukul 7-8 malam hari.

Vihara Mendut, konon merupakan area sekolah Katolik, apalagi lokasinya tidak jauh dari sejarah pendidikan Mendut yang dikelola para suster. Diketahui, pada 1950-an tanah sekolah-yang sudah hancur-itu dibagikan kepada rakyat yang kemudian dibeli yayasan Buddha dan selanjutnya dibangun sebuah vihara.

Sekilas MENDOET diolah dari http://ignatius-magelang.info/

Kweekschool Mendoet atau Mendut, merupakan kweekschool (sekolah guru Belanda) putri pertama di Indonesia. Adalah sekolah kaum puteri yang diprakarsai pada Januari 1908 oleh para suster Fransiskan. Dalam perkembangannya memiliki sekolah dari tingkat taman kanak-kanak, Hollandsch-Inlandsche School setingkat SD, MULO setingkat SMP dan juga kweekschool setingkat sekolah guru.

mendoet-1
foto kiri dok. ignasius-magelang.info, foto kanan dok. arifriyanto.com

Karena maju pesat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kala itu, maka Kweekschool Mendut diubah menjadi Noormaalschool (Sekolah Umum). Dalam kurun waktu lima windu, sekolah semakin pesat, banyak bangunan baru dan menjadi kompleks ‘kota di tengah desa’.

Mendut juga menjadi tempat berkumpulnya putri-putri dari seluruh Indonesia yang datang dari Sumatera, Flores, Makasar, Ambon Menado, Sunda, dan daerah lainnya. Hingga akhirnya, menjelang akhir 1942, Jepang datang, para suster ditawan dan Sekolah Mendut ditutup.

Pada 1948, sekelompok masyarakat membumihanguskan dan menjarah kompleks pendidikan Mendut. Kemegahan kompleks pendidikan itu lenyap. Gedung-gedung runtuh, kecuali pintu gerbang yang menjadi saksi kejayaan sekaligus kehancuran Sekolah Mendut.

2 thoughts on “Vihara Mendut, Sekelumit Kisah Bekas Sekolah Katolik

    1. Wah, senangnya pernah berada di ‘areal sejarah’. Seandainya masih ada reruntuhan sisa pasti keren ya…
      Mohon izin [yang telat] saya menggunakan foto njenengan dengan menyertakan sumber 🙂

      Like

Leave a comment