
Lapangan Simpang Lima sudah menjadi ikon Kota Semarang. Terletak di pusat kota, area lapangan ini ramai dikunjungi, bahkan terlalu dan sangat ramai pada akhir pekan atau saat liburan.
Sebagai warga yang tinggal di Semarang, jelas dong sering banget lewat tempat ini. Apalagi, persimpangan dengan lima arah jalan ini menjadi ruas jalan utama ke sejumlah tempat.
Saya beberapa kali masuk area lapangan Simpang Lima Semarang, untuk liputan. Pagi dan siang hari. Panas. Saat HUT RI di 2013, HUT RI di 2014, dan pameran perdagangan Pemkot Semarang.
Naaaaaah, kali ini sengaja banget ke Lapangan Simpang Lima Semarang buat ‘main’, untuk urusan pribadi. Bersantai.
Tapi ya pas kondisinya enggak ramai, tidak penuh sesak pengunjung karena di hari Selasa malam, saat ramadan pula.

Ternyata ya, kalau malam hari, tidak penuh sesak pengunjung, cuaca malam cerah, suasananya tenang 🙂
Ada sejumlah penjual minuman botol/instan, penjual nasi rames ayam, penjual camilan. Tentu saja di dekat barang jualan digelar tikar untuk pembelinya. Ada juga penjual mainan-enggak tahu namanya- yang ditembakkan ke langit lalu lepas berputar dengan kilauan lampu.
Jangan tanyaaaaa, penyewaan sepeda lampu, otoped, becak mini, mobil-mobilan juga buanyaaaaak. Tapi kan ditempatkan di area berbeda, jadi lapangan bisa cukup luas buat lelarian.
Intinya, saat mampir Simpang Lima kali ini menyenangkan. Hanya pesan sebotol teh, lalu rebahan terlentang di atas tikar dan memandang telanjang langit Semarang.
Sesekali melihat bangunan sekeliling, Masjid Kota Semarang & menaranya, Mal Ciputra, Hotel Horison, Plasa Simpang Lima, Informa, dan E-Plasa. Lampu gedung sangat menggoda untuk difoto. Saya mah suka motret pake hape. Gatel gitu lah.

Oyaaaa, kenapa bisa hepi di ruang publik ini, ya karena ditemani sama Mas Bojo haha. Ceritanya mau nonton film di E-plasa tapi tinggal tiket deretan depan. Ogah, mending ajojing di lapangan haha. Kita mah selo.
