Era media sosial berbasis teknologi ternyata menyebarkan kegemaran bertamasya, piknik, tur, atau bahasa kekiniannya traveling. Tujuannya wisata alam. Keren amat ya.
Sepenerawangan saya, awalnya banyak yang hanya dari melihat postingan foto pemandangan alam di Instagram atau Path, juga Facebook milik teman, akhirnya menciptakan penasaran lalu mendorong untuk ikutan dolan.
Entah di lokasi yang sama dengan yang postingan di foto, atau mencari lokasi dan spot lain yang siap-siap diberi hashtag atau tagar tertentu biar lagi lagi kekinian. Modalnya ponsel berkamera, tongsis, dandanan gaul atau a la traveler, dan percaya diri yang tinggi hihi.
Lokasi yang terjal dan susah terjangkau pun menjadi banyak tujuan wisata foto. Iya, aktivitas foto sudah menjadi pokok tujuan dari traveling. Siap diunggah di sosial media, bekal untuk eksis di dunia maya.
Untuk lokasi yang aduhai jauh dan repot dikunjungi, saya cukup menjadi pemerhati. Kalau pas niat ya foto di lokasi wisata terjangkau misalnya taman kota (kapan aku ke taman kota).
Soalnya ya, kepingin ke tempat-tempat yang keren-keren dalam foto-foto di media sosial, tapi hanya pengin saja, tidak ada niat untuk melakukannya.
Misalnya saja yang lagi heboh banget nih ada Kali Biru di Kulon Progo, Tebing Keraton Bandung, Hutan Pinus Kragilan-Magelang, Brown Canyon Semarang, Gunung Andong Ngablak-Magelang, dan banyak lagi tentunya pemandangan alam nan elok, yang dikenal luas dari sosial media.
Yaaah, media sosial setidaknya mengajak orang gaul untuk datang mengenal alam, yang mudah murah dijangkau, meskipun kadangkala intinya hanya untuk eksis-dolan, foto, pacaran. Iya kali ya, sok tau bener deh sayaa.
Selamat menikmati semesta, menjadikan alam sebagai kawan berfoto. Semoga baik adanya.
ceritanina 