ini TENTANG SESEORANG

Komposisi Jay dalam Repertoar Musim Cinta

Merespon deretan kata dalam puisi, mahasiswa jurusan Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Jogja, Gian Afrisando menyuguhkan satu komposisi big band secara utuh.

Lewat pagelaran musik Repertoar Musim Cinta, peniup alto saxophone itu memperdengarkan komposisi gubahannya di kompleks kampus ISI Bantul, Selasa (12/6/2012) malam. “Komposisiku big band, tetapi memilih keluar dari yang biasanya swing dan mencoba masuk ke pop tradisi,” ujar Jay usai acara.

Jay, demikian ia disapa, sengaja memasukkan unsur pop tradisi secara utuh ke dalam satu komposisi lagu berdurasi kurang lebih 50 menit. Satu lagi itu sengaja ia pecah menjadi empat bagian. Unsur jazz sangat kental ia tampilkan dalam paket komposisi musik itu.

Repertoar Musim Cinta karyanya merupakan respon atas puisi dengan judul sama karya Terry Perdanawati. Jay mengaku tertarik membuat komposisi yang utuh lewat kolaborasi musik dan puisi.

Dipentaskan tidak lebih dalam satu jam, komposisi musik jazz sangat kental terasa dengan selingan musik tradisi jawa. Berbeda dari big band umumnya, alunan swing sama sekali tidak terdengar. Jay justru memasukkan musik tradisional Jawa dalam episode terakhir komposisinya lewat sentuhan rebab dan kendang. “Dalam komposisi ini, aku mencoba membuat komposisi utuh,” tegas dia.

Terpisah, pengajar di Jurusan Seni Musik, Singgih Sanjaya menyatakan, anak bimbingnya itu menyuguhkan komposisi musik yang unik. Pilihan Jay pada komposisi ranah jazz utuh yang mengikuti pakem disebutnya yang pertama kali dilakukan mahasiswa penjurusan Komposisi Musik di ISI Jogja. “Biasanya [komposisi] yang ditampilkan kontemporer dan klasik, komposisi Jay menarik karena tampil pada genre jazz,” katanya.

Secara pribadi, Singgih menilai Jay memiliki naluri aransemen musik tinggi. Meski dalam pentas tugas akhir (TA) sebelum ujian kelulusan itu terlihat kekurangsiapan secara teknis, Singgih berucap bahwa permasalahan teknis saat pentas sangat umum terjadi. “Ini proses awal dan Jay akan meneruskan pergulatan dalam estetika penciptaan, semoga menemukan genre baru yang bersifat universal,” lanjutnya.

Dalam pementasan hasil tugas akhir itu, Jay didukung 24 pemusik terdiri dari vokal, keyboard dan piano, kendang, rebab, biola, klarinet, flute, saxophone alto, saxophone tenor, dan saxophone bariton.

Menyertai pementasan karya komposisi musiknya, Jay sekaligus memperkenalkan juga satu album Jay and Gatrawardaya berjudul Membuatku Cinta. Lima lagu beraliran jazz ciptaannya mengambil lirik dari antologi puisi Membuatku Cinta karya Terry.

Jay, si muda berbakat

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s