Sepanjang jalan di pulau Lombok serasa tak lepas dari padangan bangunan Masjid. Setiap kampung dan desa di Lombok memiliki Masjid. Bahkan, dalam satu kelurahan terdapat lebih dari tiga Masjid.
Salah satu Masjid tertua, Masjid Al-Ra’isiyah atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bengak dapat ditemukan di Kota Mataram, tepatnya di Kampung Sekarbela, Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Mataram. Masjid itu merupakan peninggalan tokoh Islam ternama yang hidup sekitar abad ke-17 Masehi bernama Gaus Abdul Razak.
Ketika diperhatikan, kebanyakan bangunannya masjid nampak kokoh dan mewah dengan ukuran yang besar dan
megah. Banyak di antaranya tampak masih berupa kerangka bangunan yang belum sempurna sebagai masjid. “Masjid baru jadi rata-rata 8-12 tahun tergantung dana masyarakat yang terkumpul waktu panen atau pulang TKI,” kata pemandu wisata, Nining saat menemani keliling Lombok.

Menurut catatan, sedikitnya ada 5.478 masjid dibangun di pulau berpenduduk 2,6 juta itu. Maklum, meski budaya Bali masih kental, hampir 93% dari jumlah penduduknya, adalah pemeluk agama Islam. Setiap satu hingga dua kilometer, berdiri sebuah masjid yang megah.
Di Pulau Lombok ini, warga seolah berlomba membangun masjid di lingkungannya masing-masing. Anggaran untuk mendirikan masjid, dikumpulkan dari penduduk secara sukarela. Mereka tidak mempermasalahkan jika Masjid yang didirikan berdekatan satu sama lain.